Disfungsi ereksi (DE) memengaruhi pria dari segala usia, sering kali menyebabkan stres, frustrasi, dan hilangnya kepercayaan diri. Meskipun obat-obatan seperti Viagra memberikan bantuan sementara, banyak pria di Bangkok sekarang menjajaki perawatan regeneratif non-bedah yang menargetkan akar penyebab DE.
Dua pilihan paling populer adalah Terapi Shockwave dan Terapi PRP (Platelet-Rich Plasma). Keduanya aman, minim invasif, dan terbukti meningkatkan fungsi ereksi — tetapi keduanya bekerja dengan cara yang sangat berbeda. Panduan ini membandingkan Shockwave vs PRP, membantu Anda memahami perawatan mana yang mungkin tepat untuk gaya hidup dan tujuan Anda.
Apa Itu Terapi PRP untuk DE?
Terapi PRP, juga dikenal sebagai “P-Shot,” menggunakan darah Anda sendiri untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan penis.
Cara kerjanya:
Terbaik untuk:
Apa Itu Terapi Shockwave untuk DE?
Terapi Shockwave, juga disebut Terapi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal Intensitas Rendah (Li-ESWT), menggunakan gelombang akustik untuk merangsang penyembuhan alami pada jaringan penis.
Cara kerjanya:
Terbaik untuk:
Shockwave vs PRP: Perbedaan Utama
Perawatan Mana yang Tepat untuk Anda?
Pilihan antara Shockwave dan PRP tergantung pada penyebab DE Anda, tingkat keparahan, dan preferensi pribadi.
Banyak pria memilih untuk menggabungkan Shockwave dan PRP untuk hasil maksimal, menargetkan aliran darah dan perbaikan jaringan.
Pengalaman Pasien di Bangkok
Bangkok adalah pusat medis terkemuka untuk kesehatan regeneratif pria. Inilah yang biasanya dialami pasien:
Di Klinik Menscape, spesialis memberikan konsultasi terperinci untuk menentukan pendekatan yang tepat — baik itu Shockwave, PRP, atau rencana kombinasi.
Risiko dan Keamanan
Kedua perawatan dianggap aman bila dilakukan oleh dokter yang berkualifikasi.
Risiko Shockwave:
Risiko PRP:
Tidak ada perawatan yang membawa risiko operasi atau penggunaan obat jangka panjang.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Mana yang bertahan lebih lama, Shockwave atau PRP?
Hasil Shockwave seringkali bertahan lebih lama (1–2 tahun), sedangkan PRP biasanya bertahan 6–12 bulan.
2. Apakah salah satu perawatan ini menyakitkan?
Shockwave tidak menimbulkan rasa sakit. PRP melibatkan sedikit rasa tidak nyaman dari suntikan tetapi dapat ditoleransi dengan baik.
3. Bisakah saya menggabungkan Shockwave dan PRP?
Ya. Terapi kombinasi menjadi populer untuk hasil yang lebih baik.
4. Seberapa cepat saya akan melihat perbaikan?
Hasil Shockwave muncul secara bertahap selama beberapa minggu. Perbaikan PRP sering kali terlihat dalam 1–2 bulan.
5. Perawatan mana yang lebih populer di Bangkok?
Keduanya tersedia secara luas, tetapi banyak pria memulai dengan Shockwave karena sifatnya yang non-invasif.
Poin-Poin Penting
Mempertimbangkan Shockwave atau PRP untuk DE? Pesan konsultasi di Menscape Clinic di Bangkok untuk mengetahui solusi regeneratif mana yang tepat untuk Anda.

