Viagra adalah salah satu nama yang paling dikenal dalam kesehatan pria, membantu jutaan pria di seluruh dunia mencapai ereksi sesuai permintaan. Namun, meskipun Viagra berhasil bagi banyak orang, ia datang dengan efek sementara, efek samping, dan kebutuhan untuk merencanakan keintiman.
Di sisi lain, Terapi Shockwave (Li-ESWT) telah mendapatkan popularitas sebagai solusi non-invasif dan jangka panjang untuk disfungsi ereksi. Berbeda dengan Viagra, terapi ini tidak hanya mengobati gejala — tetapi bertujuan untuk mengembalikan fungsi ereksi alami.
Jadi, apakah Terapi Shockwave lebih baik dari Viagra? Mari kita bandingkan cara kerjanya, hasilnya, dan apa yang harus dipertimbangkan oleh pria di Bangkok saat memilih di antara keduanya.
Cara Kerja Viagra
Viagra (sildenafil) adalah penghambat PDE5 yang:
Keterbatasan Viagra:
Cara Kerja Terapi Shockwave
Terapi Shockwave adalah perawatan regeneratif yang menggunakan gelombang akustik untuk merangsang penyembuhan alami pada jaringan penis.
Efek utama:
Rencana perawatan:
Shockwave vs Viagra: Perbedaan Utama
Mana yang Bekerja Lebih Baik?
Tergantung pada tujuan dan gaya hidup Anda:
Banyak pria memulai dengan Viagra tetapi beralih ke Terapi Shockwave ketika mereka menginginkan hasil yang tahan lama tanpa pil.
Menggabungkan Shockwave dan Viagra
Beberapa pria menggunakan kedua perawatan bersamaan:
Dokter di Bangkok sering merekomendasikan pendekatan kombinasi untuk pria dengan DE sedang — menggunakan Viagra selama fase perawatan dan secara bertahap mengurangi ketergantungan seiring membaiknya hasil Shockwave.
Pengalaman Pasien di Bangkok
Bangkok telah menjadi pusat terkemuka untuk pengobatan DE tradisional dan perawatan regeneratif canggih.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apakah Terapi Shockwave lebih efektif daripada Viagra?
Shockwave mengatasi akar penyebab DE dengan meningkatkan aliran darah, sementara Viagra hanya memberikan hasil sementara. Untuk manfaat jangka panjang, Shockwave lebih unggul.
2. Bisakah saya tetap mengonsumsi Viagra selama Terapi Shockwave?
Ya, banyak pria menggunakan Viagra selama perawatan hingga hasil penuh berkembang.
3. Mana yang lebih terjangkau?
Viagra lebih murah dalam jangka pendek, tetapi Shockwave memberikan nilai jangka panjang dengan mengurangi kebutuhan akan pengobatan berkelanjutan.
4. Apakah Terapi Shockwave memiliki efek samping?
Efek sampingnya minimal — biasanya hanya kemerahan atau kesemutan sementara.
5. Berapa lama Shockwave bertahan dibandingkan dengan Viagra?
Hasil Shockwave bertahan 1–2 tahun, sementara Viagra hanya bertahan 4–6 jam per dosis.
Poin-Poin Penting
Siap untuk beralih dari pil? Pesan konsultasi di Menscape Bangkok untuk mengetahui bagaimana Terapi Shockwave dapat membantu mengembalikan performa alami.

